Minggu, 22 Desember 2024
Terima Kasih telah mengunjungi Blog RT 001 RW 009 Perumahan Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat 17424...Semoga Bermanfaat...

HIDROPONIK


Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah, melainkan memanfaatkan air dan pemberian kebutuhan nutrisi yang sesuai (optimal) dengan jenis dan pertumbuhan tanaman. 

Walaupun menggunakan air tetapi biasanya tetap menggunakan media tanam inert yaitu media tanam yang tidak mengandung unsur hara yang berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman, beberapa contoh antara lain :  spons, rockwool, pasir, kerikil, perlite (kaca vulkanik amorf), sabut kelapa (cocopeat), arang sekam, batu apung (Pumice), Expanded Clay (jenis tanah liat yang berbentuk bulat) atau serbuk kayu.

Selain media tanam perlu juga memperhatikan beberapa elemen penting sebagai faktor penentu kerhasilan, yakni : konsentrasi unsur hara terlarut (EC/electrical conductivity); kebutuhan optimal antara 1,5-2 untuk tanaman berumur lebih dari 1 minggu. Tingkat keasaman larutan (PH); kadar pH tanah dijaga pada kisaran 5,5-6,5. Jumlah oksigen terlarut; oksigen terlarut dapat dijaga dengan air mengalir, pemasangan aerator atau mengganti air secara periodik. Cahaya matahari; diperlukan tanaman untuk fotosintesis, mengaktifkan klorofil, menjaga temperatur membantu pertumbuhan bunga dan daun dan lainnya.

Hidroponik sudah populer di Indonesia baik sebagai sekadar hobi sampai skala bisnis. Berbagai komunitas hidroponik sudah terbentuk bahkan cukup lama, grup-grup di Facebook untuk berbagi pengalaman hidroponik gampang ditemui dengan anggota yang cukup banyak dan dengan senang hati berbagi ilmu. Perlengkapan dan peralatan untuk melakukan kegiatan hidroponik juga sangat mudah dicari baik offline maupun online, bahkan rangkaian tempat tanam juga sudah tersedia untuk dibeli dan dapat dibongkar pasang sehingga jarak yang jauh tidak menjadi kendala yang berarti.

Beberapa keuntungan hidroponik
1.
Dapat dilakukan secara kecil-kecilan atau sekedar hobi, bisa diurus sendiri disela-sela kesibukan bekerja atau aktivitas lain dan tidak perlu berpanas-panas dibawah terik matahari ataupun secara besar-besaran dengan tujuan komersial.
2.
Menjadi kegiatan yang menarik, mengasyikkan dan menyenangkan.
3.
Kegiatan bercocok tanam lebih bersih karena tidak ada tanah becek, lumpur dan kotor.
4.
Tidak memerlukan tanah yang luas karena bisa dibuat secara bertingkat (vertical) bahkan dapat dilakukan diteras rumah atu menempel didinding atau melingkar dan lai-lain.
5.
Lebih hemat air karena pemakaian air lebih efisien dimana air bersirkulasi didalam sistem  dan dapat digunakan untuk keperluan lain.
6.
Dapat menggunakan plastik bekas misalnya botol air mineral, jerigen atau lainnya sehingga ikut serta memanfaatkan limbah.
7. Bebas dari gulma (tanaman pengganggu).
8. Mudah dalam memanen hasil.

Sistem-sistem hidroponik
1. Sistem Sumbu (Wick).
Adalah tipe hidroponik yang paling sederhana, popoler digunakan oleh pemula. Sistem ini adalah sistem pasif, yang artinya tidak ada sistem yang bergerak. Sebelum akar dapat menjangkau lauran nutrisi, Larutan nutrisi diserap oleh media tanam dari tandon menggunakan sumbu (memanfaatkan daya kapilaritas sumbu).
2.
Sistem Kultur Air (Water culture) / Rakit Apung (Floating Raft).
Adalah sistem yang paling sederhana dari semua sistem hidroponik aktif. Seluruh akar tanaman tergenang didalam air nutrisi. Penopang tanaman biasanya dibuat dari lapisan ringan seperti lembaran styrofoam dan mengapung langsung di atas permukaan larutan nutrisi. Sebuah pompa udara (aerator) menyediakan udara melalui batu angin yang membuat banyak gelembung udara yang menyediakan oksigen terlarut dalam larutan nutrisi untuk menghindarkan busuknya akar tanaman.
3.
Sistem Pasang Surut (Ebb and Flow / Flood and Drain).
Adalah sistem yang memiliki 2 fase yaitu fase pasang dimana larutan nutrisi dialirkan ke media tumbuh tanaman yang sudah ditempatkan kedalam wadah. Seluruh wadah pertumbuhan dapat diisi dengan batu-batuan, kerikil, atau butiran rockwool. Fase surut dimana larutan nutris yang dialirkan tadi kembali ke penampungan larutan nutrisi. Pengliran larutan nutris menggunakan pompa yang terkoneksi ke timer.
4.
Sistem Drip (Drip Irrigation).
Pada sistem ini nutrisi diberikan melalui selang yang diteteskan ke media tanam secara berkala dengan menggunakan timer otomatis yang dihubungkan ke pompa. Sistem ini sangat popular digunakan dalam bercocok tanam hidroponik. Banyak digunakan pada tanman sayuran buah seperti tomat, cabe, paprika, melon dan lain-lain.
5.
Sistem NFT(Nutrient Film Technique).
Ini adalah teknik dimana aliran larutan nutrisi diberikan melalui aliran yang tipis sekitar 3 mm (seperti setipis film) secara terus menerus dengan menggunkan pompa di sepanjang perakaran tanaman sehingga nutrisi dan udara akan terus bersirkulasi dengan seimbang. Sistem NFT harus menggunakan permukaan yang datar dengan kemiringan saluran yang tepat (sekitar 5 %) dengan panjang yang tepat sehingga laju aliran nutrisi menjadi tepat.
Catatan: sistem ini dikhawatirkan bila listrik mati atau sering terjadi pemadaman listrik sehingga tanaman tidak mendapatkan larutan nutrisi.
6.
Sistem DFT (Deep Flow Technique)
Merupakan sistem modifikasi dari NFT yaitu memberikan nutrisi kepada akar dengan aliran nutirisi secara terus menerus dengan menggunakan pompa air pada kedalaman aliran antara 3-5 cm sehingga aliran nutrisi dan udara akan terus tersirkulasi dengan seimbang. Sistem DFT biasanya menggunakan pipa PVC ukuran 21/2 inch atau 3 inch dimana pemasangannya tanpa ada kemiringan.
7.
Sistem Aeroponik (Aeroponics).
Merupakan sistem dimana akar tanaman secara berkala (setiap beberapa menit sekali) disemprot dengan larutan nutrisi yang sangat halus (seperti kabut). Pada sistem ini memungkinkan memperoleh hasil yang baik dan tercepat dibandingkan dengan sistem lainnya karena larutan nutrisi yang diberikan berbentuk kabut sehingga tanaman lebih banyak menyerap nutrisi yang banyak mengandung oksigen. Akar-akar tanaman yang menggantung diudara sehingga cepat mengering apabila pengaturan pengabutan terganggu, jadi diperlukan teknologi yang mumpuni untuk menjamin tingkat keberhasilan yang tinggi.

Semoga bermanfaat...


--oo0oo--

Sumber:dari berbagai sumber online

Ayo...Sholat!

Twitter

Free Hit Counter

Flag Counter

Menu